Hallo November - 1st week
Assalamualaikum, hallo, dan salam semangat pagi bertemu dengan Ramirs kembali di awal minggu November :)
Bagaimana kabar teman-teman? I hope you all are fine aamiin :)
Sekarang Ramirs akan membahas mengenai manusia dan penderitaan yang berhubungan dengan tugas Ilmu Budaya Ramirs di tempat perkuliahan.
Pasti teman - teman sudah tahu pasti kan apa itu penderitaan... Karena setiap manusia pasti pernah mengalaminya entah itu ringan ataupun berat. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga Allah akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan, jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik-baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda–beda. Manusia dikatakan menderita apabila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain - lain.
Menurut agama, penderitaan itu adalah teguran dari Tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat, contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
Namun, tak dapat dipungkiri memang penderitaan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha mengubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun Tuhanlah yang menentukan hasilnya.
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, dan ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Sekian sharing session dari Ramirs, have a nice Fridaaayyy <3
Best Regards,
Ramirs
Komentar
Posting Komentar