#semasa
Hallo semua, pembaca setia blog ramirs!!! Apa kabarnya??? sudah menjelang lebaran, maafkan Ramirs baru muncul kembali setelah melewati beberapa hal di bulan - bulan yang lalu ((UTEES)) lol...semoga hasilnya memuaskan yaa nanti...
Tonight, I would like to share a book that have just finished this night :) at the moment :)
Ditemani lagu Bosan - RAN... let's begin this review book...
Semasa adalah salah satu buku yang aku beli di toko buku Aksara, Kemang. sebenarnya aku pengen banget main&beli di POST Santa, cuman nggak pernah sempat bisa ke daerah sana karena toko buku di sana juga baru buka sore hehehe :D jadi aku main di daerah Aksara saja deh, ditemani temanku, Tipung. Thank you Tipung yang sudah menemaniku <3
Dari novel Semasa ini, aku ngerasain beberapa hal yang bermakna dan yang aku alamin beberapa hari ini, mungkin karena aku baru ketemu beberapa temanku dahulu yaa...
Terima kasih kepada penulis Semasa yang juga merupakan pengelola toko buku independen di Pasar Santa, yaitu POST Santa. Sehabis lebaran, semoga aku bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke sana, terakhir ke sana bulan Mei lalu...
Semasa menceritakan kenangan Coro dan Sachi, sepasang sepupu yang dihadapkan rumah masa kecil mereka harus dilepaskan.
Semasa memberikan sendiri makna buat gw bahwa pada akhirnya kata "selamanya" bukan pilihan...
Then, I like these most :
1. Terkadang hal - hal kecil di depanmu , hal - hal yang tak signifikan, mengingatkanmu pada kejadian masa lalu yang dengan cara yang kerap berbelit - belit seolah menjelaskan keadaanmu saat ini.
2. Gw suka banget pas Coro nyemplungin Nintendo ke dalam ember isi air, oh Man kapan lagi gak sih jaman gini masih bahas Nintendo yang dulu tuh WOW banget, dan sekarang malah kalah sama gadget - gadget yang semakin canggih (huhuhu)
3. Kapan kita menarik garis untuk segala sesuatunya? Bahwa sesuatu menjadi urusan kita, atau tidak lagi menjadi urusan kita? Bahwa yang kita lakukan sudah cukup, atau kita harus meneruskannya sedikit lagi?
Jujur sih, pas baca ini langsung sedih sekaligus langsung nandain halaman buku ini, halaman 20, terus gw tandain kalimat ini dengan pensil hehehe (penting banget gak? wkwkwk)
4. Bukankah kehadiranmu adalah hal paling sederhana yang bisa kau berikan untuk orang yang dekat di hatimu?
Ini adalah pernyataan Coro terhadap Sachi di masa - masa Ibu sedang sakit.
5. Gw suka dengan karakter Bapak Coro di buku Semasa ini, orang yang asyik dengan dunia kecilnya sendiri, dengan membaca, menulis, atau mendengar lagu - lagu tua. Dulu, dunia kecil itu ia bagi bersama Ibu. :')
6. Belum cukup kau dekat dengan sesuatu, kau sudah meninggalkannya. Apakah itu menjadikan perpisahan tidak terlalu menyedihkan? Membuatmu lebih rela melepaskan?
7. Seberapa banyak sebuah tempat, atau seseorang akan berbekas di hatimu jika kenangan akannya berhenti di waktu yang dulu, dan tidak dipupuk lagi?
8. Menikmati sisa - sisa hari, dan memasukkan sebanyak mungkin kenangan ke kantung ingatan untuk dijaga.
9. Bagaimana segudang kenangan hendak diwakili oleh satu atau dua benda? *huhuhu crying*
Menurut saya, buku Semasa adalah buku yang dapat membawa saya untuk bernostalgia dengan masa lalu, ada kenangan yang manis, bahkan sedih juga. Tapi, bukan tentang membawa kenangan dahulu saja, juga membahas masa - masa sekarang, yang memberi makna bahwa kata "selamanya" bukan pilihan.
Di luar buku semasa ini, selamat mengulang tahun berikutnya... semoga diberkahi kesehatan, panjang umur, dan sukses selalu. Tetap pesan dari gw lakukan yang terbaik, agar hasilnya baik... semoga mimpi lo semua tercapai karena gw selalu percaya you can achieve it... terima kasih juga ya... maafin gw pun...
regards,
mira
0:01
Komentar
Posting Komentar