Tugas Etika Bisnis - Siti Amira Septyani - 3EA18 - 16218751 (01 Mei 2021)
Nama : SITI AMIRA
SEPTYANI
Kelas : 3EA18
NPM :
16218751
Tanggal : 01 Mei 2021
TUGAS ETIKA BISNIS
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS
1·
Jelaskan karakteristik budaya organisasi !
Jawaban :
Secara
umum pengertian budaya organisasi yaitu suatu karakteristik yang dijunjung
tinggi oleh organisasi dan menjadi contoh organisasi untuk membedakan antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain. Atau budaya organisasi juga
disimpulkan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima serta dipahami
secara bersama-sama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam ketentuan
perilaku yang ada di dalam organisasi tersebut.
Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem
makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi
oleh organisasi.
Asal
muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
itu mempunyai pengaruh besar akan budaya awal organisasi baik dalam hal
kebiasaan atau ideologi. Misalnya misi yang bisa ia paksakan pada seluruh
anggota organsiasi. Dimana hal semacam ini dilakukan langkah pertama yaitu
dengan merekrut dan mempertahankan anggota yang sepaham.
Kedua,
melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir dan berperilaku pada
karyawan. Selanjutnya yang terakhir yaitu pendiri bertindak sebagai model peran
yang mendorong anggota untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi
mengalami perkembangan maka organisasi akan meraih kesuksesan, visi, serta
pendiri akan dipandang sebagai faktor penentu utama kesuksesan.
2·
Jelaskan fungsi budaya organisasi !
Jawaban :
Budaya
organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah
sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Fungsi
budaya biasanya sulit dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya
organisasi, karena budaya adalah gejala sosial.
Fungsi
Budaya Organisasi menurut Siagian (1992 : 153) mencatat lima fungsi utama
budaya organisasi, yakni:
1) Sebagai
penentu batas-batas tingkah laku dalam arti memastikan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, apa yang dilihat baik atau tidak baik, memastikan yang benar
dan yang salah.
2) Menumbuhkan
perasaan jati diri dalam suatu organisasi dan para anggotanya.
3) Menumbuhkan
komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau kelompok
sendiri.
4) Sebagai
tali pengikat untuk seluruh anggota organisasi
5) Sebagai
alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang berkaitan.
3·
Jelaskan pedoman tingkah laku !
Jawaban :
Antara
manusia dan kebudayan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya
tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi
tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan
tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar
kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Tingkah
laku dapat dijelaskan melalui pendekatan, salah satunya adalah pendekatan
psikologi dimana tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda,
dalam psikologi sedikitnya ada lima cara pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan
Neurobiologis
Tingkah
laku manusai pada dasrnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf.
Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan
impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses
neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
2) Pendekatan
Perilaku
Pada
dasarnya tingkah laku adalah respon atau stimulus yang datang. Secara
sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus –
Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama
sekali.
3) Pendekatan
Kognitif
Pendekatan
ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi
stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan
proses mental sebelum memberikan reaksi yang datang.
4) Pendekatan
Psikoanalisa
Pendekatan
psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan
individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku
banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls,
atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam
bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
5) Pendekatan
Fenomenologi
Pendekatan
ini lebih memperhatikan pada penagalam subyektif individu karena itu tingkah
laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya,
konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran
atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu
dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
4·
Jelaskan apresiasi budaya !
Jawaban :
Istilah apresiasi
berasal dari bahasa inggris “appreciation” yang berarti penghargaan,
penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja “it appreciate”
yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam bahasa indonesia menjadi
mengapresiasi. Apresiasi budaya adalah kesanggupan untuk menerima dan
memberikan penghargaan, penilaian, pengertian terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
5·
Jelaskan hubungan etika dan budaya !
Jawaban :
Hubungan
antara Etika dengan Kebudayaan: Meta-ethical cultural relativismmerupakan
cara pandang secara filosofis yang yang menyatkan bahwa tidak ada kebenaran
moral yang absolut, kebenaran harus selalu disesuaikan dengan budaya dimana
kita menjalankan kehidupan soSial kita karena setiap komunitas sosial mempunyai
cara pandang yang berbeda-beda terhadap kebenaran etika.
Etika
erat kaitannya dengan moral. Etika atau moral dapat digunakan okeh manusia
sebagai wadah untuk mengevaluasi sifat dan perangainya. Etika selalu
berhubungan dengan budaya karena merupakan tafsiran atau penilaian terhadap
kebudayaan. Etika mempunyai nilai kebenaran yang harus selalu disesuaikan
dengan kebudayaan karena sifatnya tidak absolut danl mempunyai standar moral
yang berbeda-beda tergantung budaya yang berlaku dimana kita tinggal dan
kehidupan social apa yang kita jalani.
Baik
atau buruknya suatu perbuatan itu tergantung budaya yang berlaku. Prinsip moral
sebaiknya disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku, sehingga suatu hal
dikatakan baik apabila sesuai dengan budaya yang berlaku di lingkungan sosial
tersebut. Sebagai contoh orang Eskimo beranaggapan bahwa tindakan infantisid
(membunuh anak) adalah tindakan yang biasa, sedangkan menurut budaya Amerika
dan negara lainnya tindakan ini merupakan suatu tindakan amoral.
Suatu
premis yang disebut dengan “Dependency Thesis” mengatakan “All moral
principles derive their validity from cultural acceptance”. Penyesuaian
terhadap kebudayaan ini sebenarnya tidak sepenuhnya harus dipertahankan dan
dibutuhkan suatu pengembangan premis yang lebih kokoh.
6·
Jelaskan pengaruh etika terhadap budaya !
Jawaban :
Etika
seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi
dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok, yang kemudian
menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap budaya perusahaan.
Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya
perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya
akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.
Terdapat
pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dari tingkatan manajer terhadap
tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan. Kemampuan seorang profesional
untuk dapat mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika dalam profesinya
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia
berada. Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap
perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan
etika dalam lingkungan perusahaannya.
Budaya perusahaan pada
dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota
organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hirarki organisasi. Bagi
oraganisasi yang masih didominasi oleh pendiri, maka budayanya akan menjadi
wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada para pekerja
lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior
otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini budaya
juga akan berperan untuk mengkomunikasikan harapan-harapan manajer senior itu.
7·
Jelaskan kendala mewujudkan kinerja bisnis !
Jawaban :
Pencapaian tujuan etika bisnis di Indonesia masih
berhadapan dengan beberapa masalah dan kendala. Keraf (1993 : 81-83) menyebut
beberapa kendala tersebut yaitu:
1) Standar moral
para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah.
Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka
menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh
keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran,
timbangan, ukuran, menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan
keuangan.
2) Banyak
perusahaan yang mengalami konflik kepentingan.
Konflik kepentingan ini muncul karena adanya
ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang
berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi
yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar
perusahaan lainnya, atau antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan
masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal
karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.
3) Situasi
politik dan ekonomi yang belum stabil.
Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik
yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi membingungkan
masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari
dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang
buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan peluang guna
memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.
4) Lemahnya
penegakan hukum.
Banyak orang yang sudah divonis bersalah di
pengadilan bisa bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di
pemerintahan. Kondisi ini mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis
menegakkan norma-norma etika.
5) Belum ada
organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan
manajemen.
Organisasi seperti KADIN beserta asosiasi perusahaan
di bawahnya belum secara khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik
bisnis dan manajemen.
Selain itu, ada beberapa kendala lainnya, yaitu :
1) Mentalitas
para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral
rendah, sehingga berdampak pada seluruh kinerja bisnis. Perilaku perusahaan
yang etis biasanya banyak bergantung pada kinerja top management,
karena kepatuhan pada aturan itu berjenjang dari mulai atas ke tingkat bawah.
2) Faktor budaya
masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi yang penuh
dengan tipu muslihat dan keserakahan serta bekerja mencari untung. Bisnis
merupakan pekerjaan yang kotor. Pandangan tersebut memperlihatkan bahwa
masyarakat kita memiliki persepsi yang keliru tentang profesi bisnis.
3) Faktor sistem
politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasan sehingga
menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral. Hal ini dapat
terlihat dalam bentuk KKN.
Komentar
Posting Komentar